Gue benci akan banyak hal. Gue benci serangga, terutama kecoak. Gue benci kepanasan. Gue benci dipaksa. Gue benci dicuekin. Gue benci kalo dapet nilai jelek. Gue benci diatur-atur. Gue benci gapunya duit. Dan masih ada seribu hal yang gue benci. Dari semua hal gue paling benci ORANG MUNAFIK.
Bukan berarti gue ga munafik, itu salah besar. Gue akui terkadang gue munafik. Tapi masih dalam batas wajar, bukan dibuat-buat, terlalu disengaja, atau sampai merugikan orang sampai sebegitu besar. Setiap manusia memiliki sikap munafilk dalam dirinya, dan terkadang munafik juga dibutuhkan untuk menutupi satu dua hal.
Di SMA gue punya temen yang selalu bilang "Lebih baik lo bilang sama gue secara frontal kalo lo gak suka gue, dibanding lo harus ngomongin gue yang macem-macem dibelakang gue. Kalo gue ada salah, bilang empat mata sama gue, biar gue perbaikin kesalahan yang ada didalam diri gue. Jangan kayak banci yang cuma bisa ngomong di belakang."
Kata kata itu selalu terngiang di otak gue selama ini dan membuat cara berpikir gue berubah. Benar kata dia, lebih baik sakit hati di awal tapi itu bisa merubah kita daripada sakit hati di belakang tapi itu malah membuat kita dongkol.
Kadang kejujuran memang menyakitkan. Tetapi kejujuran adalah langkah awal untuk membangun pribadi kita untuk menjadi lebih baik dan lebih kuat lagi.
Gue tahan banting. Gue udah berapa kali menghadapi masalah masalah yang berhubungan dengan kemunafikan. Dan mungkin dari situ juga gue semakin membenci kemunafikan.
NB: Blog ini gue posting tidak ada maksud untuk menyindir satu orang pun. Sungguh. Ini hanya tulisan tidak bermakna yang ditulis secara tiba-tiba tanpa ada maksud yang tersembunyi. Mohon maaf apabila ada kata kata yang tidak berkenan.
sekian.
No comments:
Post a Comment